Kamis, 08 November 2018

Obat Herbal HIV AIDS Nano Teknologi


Orang mengenal istilah Human Immunodeficiency Virus sebagai HIV. Yakni sejenis virus yang dapat menyerang langsung sistem kekebalan pada tubuh. HIV ini pun mampu melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan berbagai infeksi serta penyakit.

Pengertian HIV/AIDS
           
Seperti disebutkan di atas bahwa HIV adalah nama sebuah virus, yakni human immunodeficiency virus, atau kalau diartikan dengan bebas sebagai virus hilangnya kemampuan kekebalan tubuh pada manusia.
           
HIV yang dapat didiagnosis secara dini melalui diagnosis dan penanganan yang efektif, maka dapat segera dicegah perkembangannya hingga tidak berubah menjadi AIDS. Karena AIDS merupakan stadium akhir dari perkembangan infeksi HIV sebagai virus yang mematikan tersebut. Apabila virus HIV sudah berubah jadi AIDS, maka kemampuan tubuh manusia sama sekali sudah hilang seluruhnya dalam melawan infeksi.
           
Karena itu perlu adanya diagnosis yang diiringi dengan penanganan yang efektif. Semakin cepat diketahui penyebaran virus ini semakin baik untuk ditemukan akar penyebabnya, dan upaya pengobatannya.

Penyebaran HIV/AIDS

Peta penyebaran penderita HIV/AIDS di Indonesia mampu menunjukkan seberapa banyak penderita HIV/AIDS. Dari peta penyebaran tersebut dapat diketahui perkembangan pertambahan penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun.

Tahun 1987 pada saat pertama kalinya ditemukan kemunculan infeksi HIV, virus ini telah tersebar pada 368 dari 497 kabupaten/kota seluruh provinsi Indonesia. Dan pulau Bali merupakan lokasi pertama ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia.

Dari penelitian yang dilakukan UNAIDS pada tahun 2015 penderita HIV/AIDS sudah sebesar 690 ribu orang pengidap. Setengah jumlah merupakan penderita berusia 15 sampai 49 tahun. Berdasarkan data statistic, perempuan berusia di atas 15 tahun pengidap HIV sekitar 250 ribu jiwa. Sementara angka kematian dikarenakan HIV/AIDS mencapai hingga 35 ribu orang. Sehingga sedikitnya terdapat sekitar 110 ribu anak-anak yatim piatu diakibatkan kehilangan orang tua penderita AIDS yang meninggal dunia. Hal ini benar-benar menjadi waspada HIV/AIDS bagi negara Indonesia.

HIV itu sendiri sebenarnya merupakan jenis virus yang rapuh. Ia tak dapat hidup lama di luar tubuh manusia, hingga memerlukan tubuh manusia sebagai induk semangnya untuk bertahan. HIV biasa ditemui dalam cairan tubuh pada penderita yang ketahuan telah terinfeksi. Cairan yang dimaksud tersebut adalah cairan-cairan tubuh manusia seperti: sperma, cairan anus, cairan vagina, ASI ibu serta darah. Namun HIV jelas tak dapat menyebar melalui media keringat atau urine meskipun keduanya merupakan cairan tubuh juga.

Penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia  yang menjadi faktor penyebab persebaran virus ini adalah dua kelompok utama, yakni: pelaku hubungan seks bebas, dan kedua pelaku pecandu narkoba yang sering berganti-ganti pemakaian satu jarum suntik secara bersamaan.

Penyebab terjadinya persebaran virus HIV ini yang utama adalah:

·         Adanya penularan virus dari seorang ibu pada bayinya saat masa kehamilan. Juga saat melahirkan serta pasca melahirkan yakni saat menyusui. Perpindahan virus ini biasanya melalui akses cairan tubuh manusia yakni air susu ibu, ataupun cairan vagina saat Ibu melahirkan bayinya.

·         Penularan melalui cara orientasi seks yang tidak lazim, misal dengan cara seks oral. Perpindahan virus HIV ini melalui cairan vagina maupun cairan sperma.
·         Penularan melalui penggunaan alat bantu seks yang digunakan secara bersama-sama, atau penggunaan secara bergantian satu alat bantu seks yang sama. Perpindahan virus HIV ini melaui cairan vagina, anus maupun sprema.

·         Penularan melalui jarum suntik. Khususnya jarum suntik yang digunakan secara bersama-sama dengan salah satu penderita HIV/AIDS, maupun perlengkapan suntik yang terkontaminasi tanpa sengaja misal karena spon pembersih yang kurang steril.
·         Penularan melalui seks bebas (free sex), yakni melakukan hubungan intim bukan dengan pasangan tetap suami/istri yang sah. Sehingga terjadi perpindahan virus HIV melalui cairan tubuh manusia yakni, cairan sperma, cairan anus maupun cairan vagina.

Apabila Anda memiliki beberapa ciri resiko seperti pola di atas, sudah dapat dipastikan bahwa Anda telah positif dapat terinfeksi virus HIV. Sehingga satu-satunya jalan agar dapat mengetahuinya yaitu melalui perlakuan tes HIV disertai konseling. Karena itu disarankan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV. Melalui tes HIV ini kemudian diketahui hasil diagnosis HIV dalam tubuh seseorang.

VCT atau Voluntary Counseling and Testing, merupakan bentuk layanan tes HIV yang disertai oleh konseling bagi penderita HIV/AIDS. Sedangkan KTS merupakan Konseling Tes HIV Sukarela, di mana tes tersebut dilakukan dan sifatnya sukarela serta rahasia.

Pada penderita maupun pastisipan tes, biasanya diberikan konsuling lebih dahulu sebelum dilakukan tes. Pemberian konseling dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat resiko apabila tertular infeksi serta menumbuhkan kesadaran pentingnya menciptakan pola hidup sehat secara keseharian. Setelah tahap tersebut selesai, barulah dibahas bagaimana cara-cara menghadapi HIV/AIDS ketika diketahui bahwa hasil tes HIV adalah positif.

Penyebab HIV/AIDS

Penyebab kemunculan virus HIV/AIDS tidak dapat terdekteksi dari luar secara kasat mata, maupun terlihat ciri-cirinya. Seseorang benar-benar dapat diketahui terkena infeksi atau tidak adalah setelah mengikuti serangkaian tes HIV yakni tes VCT yang telah dijelaskan sebelumnya di atas.

Tes HIV biasanya merupakan jalan untuk memastikan ada atau tidaknya antibodi terhadap virus HIV ini, melalui tes serta sampel darah. Yang dimaksud dengan antibodi itu sendiri adalah protein hasil produksi dari sistem kekebalan tubuh yang akan menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV itu tidak cukup sekali saja, mungkin perlu dilakukan secara beriulang-ulang lebih dari sekali, dalam jangka satu hingga tiga bulan, setelah Anda melakukan aktivitas yang ditengarai dapat menimbulkan tertularnya virus HIV.

Obat Herbal HIV/AIDS Firmax3 Cream Super Halus

Sampai sekarang virus HIV belum dapat ditemukan obat yang dapat menghilangkan bahkan sampai menyembuhkan penderitanya. Namun HIV masih bisa disembuhkan dengan pengobatan alternatif menggunakan obat-obatan herbal. Meskipun fungsi dari obat-obatan herbal tersebut masih sebatas memperlambat berkembangnya penyakit saja. Contohnya adalah obat herbal Firmax3.

Fimax3 memiliki kegunaan yang multifungsi. Di mana pengobatan herbal dengan obat tersebut akan dapat memberi peluang hidup penderitanya lebih lama. Hingga mampu menjalani hidup dengan lebih baik dan normal.

Beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan pada para penderita HIV/AIDS, bisa berupa pengobatan secara kedokteran maupun alternatif. Karena sebenarnya memang belum ada obat yang sepenuhnya dapat menghilangkan HIV, namun dewasa ini langkah pengobatan HIV yang berkembang sudah sangat efektif. Pengobatan yang diupayakan pun biasanya dapat menambah perpanjangan usia hidup si penderita HIV itu sendiri. Bahkan penderita dapat menjalankan kehidupan yang lebih sehat.

Obat-obatan khusus untuk pengobatan infeksi HIV/AIDS adalah antiretroviral atau ARV yang berguna untuk menghambat virus yang merusak sistem kekebalan pada tubuh manusia. Obat ini kemudian diberikan setiap hari. Namun dengan adanya Firmax3 sebagai obat herbal, dapat menjadi alternatif pengobatan yang tidak membutuhkan bahan-bahan kimiawi seperti pada ARV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar